Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

A. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses

Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-kemampuan mental, fisik,dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan, Sedangkan pendekatan keterampilan proses adalah cara memandang anak didik sebagai manusia seutuhnya. Cara memandang ini dijabarkan dalam kegiatan belajar mengajar memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan. Ketiga unsur itu menyatu dalam satu individu dan terampil dalam bentuk kreatifitas.
Ada beberapa alasan yang melandasi perlunya diterapkan pendekatan proses antara lain:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa.
2. Para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkrit, contoh-contoh yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktekanya sendiri.
3. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus persen, karena penemuanya bersifat relatif.
4. Proses belajar dan pembelajaran bertujuan membentuk manusia yang utuh artinya cerdas, terampil dan memiliki sikap dan nilai yang diharapkan. Jadi, pengembangan pengetahuan dan sikap harus menyatu. Dengan keterampilan memproses ilmu, diharapkan berlanjut kepemilikan sikap dan mental.
Berdasarkan keempat alasan ini perlu dicari cara belajar mengajar yang sebaik-baiknya yaitu dengan menggunakan pendekatan yang tak lain adalah Cara belajar siswa aktif (CBSA), namun bukanlah cara siswa aktif tanpa isi, tanpa pesan, tanpa rancangan, dan tanpa arah. Cara Belajar Siswa Aktif yang dipraktekan adalah cara belajar siswa aktif yang mengembangkan keterampilan dan memproseskan perolehan.
B. Tujuan Keterampilan Proses

Tujuan pengajaran sebagai proses adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa, sehingga siswa bukan hanya mampu dan terampil dalam bidang psikomotorik, melainkan juga bukan sekedar ahli menghafal. Berdasarkan penjelasan di atas, pada keterampilan proses, guru tidak mengharapkan setiap siswa akan menjadi ilmuwan, melainkan dapat mengemukakan ide bahwa memahami sebagian bergantung pada kemampuan memandang dan bergaul dengan alam menurut cara-cara seperti yang diperbuat oleh ilmuwan.
Selain itu, melalui proses belajar mengajar dengan pendekatan keterampilan proses dilakukan dengan keyakinan. Dan alat yang potensial untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa, dimana kepribadian siswa yang berkembang ini merupakan prasyarat untuk melanjutkan ke jalur profesi apapun yang diminatinya.
C. Kemampuan Dasar dalam Keterampilan Proses

Ilmuwan-ilmuwan yang menemukan suatu yang baru, menurut pengamatan, tidak menguasai semua konsep dan fakta dalam suatu bidang ilmu, namun mereka mempunyai kemampuan dasar untuk mengembangkan konsep dan fakta yang terbatas itu, sehingga mereka mampu menciptakan dan menemukan sesuatu yang baru.
Kemampuan-kemampuan dasar yang dimaksud antara lain mengobservasi, menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mencari hubungan ruang waktu, membuat hipotesis, merencanakan penelitian atau eksperimen, mengendalikan verbal, menafsirkan data, membuat kesimpulan sementara, meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan.
Berikut ini akan diuraikan mengenai pengertian dari setiap kemampuan atau keterampilan beserta kata kerja operasional dari masing-masing kemampuan atau keterampilan.
1. Observasi atau Pengamatan
Observasi adalah salah satu keterampilan ilmiah yang mendasar. Mengobservasi tidak sama dengan melihat, dalam mengobservasi atau mengamati kita memilah milahkan mana yang penting dari yang kurang atau tidak penting. Kita menggunakan semua indera, untuk melihat, mendengar, merasa, mengecap, mencium.
2. Pembuatan Hipotesis
Kemampuan membuat hipotesis adalah salah satu keterampilan yang sangat mendasar dalam kerja ilmiah. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.
3. Perencanaan Penelitian atau Eksperimen
Eksperimen adalah usaha menguji atau mengetes melalui penyelidikan praktis dan amat penting karena menentukan berhasil tidaknya penelitian. Keterampilan ini perlu dilatih, karena selama ini pada umumnya kurang diperhatikan dan kurang terbina. Pada tahap ini ditentukan masalah atau objek yang akan diteliti, tujuan, dan ruang lingkup penelitian, sumber data atau informasi, cara analisis, alat dan bahan atau sumber kepustakaan yang diperlukan. Jumlah orang yang terlibat, langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data atau informasi, serta tata cara melakukan penelitian.
4. Pengendalian Variabel
Variabel adal faktor yang berpengaruh, sedangkan pengendalian variabel adalah suatu aktifitas yang dipandang sulit, namun sebenarnya tidak sulit yang kita bayangkan. Yang penting adalah bagaimana guru menggunakan kesempatan yang tersedia untuk melatih anak mengontrol dan memperlakukan variabel.
5. Interpretasi Data
Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran, eksperimen, atau penelitian sederhana dapat dicatat atau disajikan dalam berbagai bentuk, seperti tabel, grapik, histogram atau diagram.
6. Kesimpulan Sementara
Para guru dapat melatih anak-anak dalam menyusun suatu kesimpulan sementara dalam proses penelitian sederhana yang dilakukan. Pertama-tama data dikumpulkan, kadang kadang melalui eksperimen terlebih dahulu lalu dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi yang dimiliki sampai sewaktu-waktu tertentu.
7. Peramalan
Yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan atau pola tertentu atau hubungan antar data atau informasi.
8. Penerapan atau Aplikasi
Yaitu menggunakan hasil belajar berupa informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori, keterampilan. Melalui penerapan, hasil belajar dapat dimanfaatkan, diperkuat, dikembangkan, atau dihayati.
9. Komunikasi
Yaitu meyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan. Juga dengan berdiskusi, mendeklamasikan, mendramakan, bertanya, merenungkan, meragakan, mengungkapkan, melaporkan ( dalam bentuk lisan, tulisan, gerak atau penampilan ).
D. Penilaian Keterampilan Proses
Penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai maupun keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang sangat diperluka dalam menentukan strategi belajar mengajar. Untuk maksud tersebut, guru perlu mengadakan penilaian, baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar siswa. Penilaian proses ( Usman, 1999 ) dapat diartikan penilaian terhadap proses belajar yang sedang berlangsung, yang dilakukan oleh guru dengan memberikan umpan balik secara langsung kepada seorang siswa atau kelompok siswa. Dalam melatih keterampilan proses sekaligus dikembangkan sikap-sikap yang dikehendaki seperti kreatif, kerjasama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.
Untuk menilai keterampilan proses dapat digunakan cara non tes dengan menggunakan lembar pengamatan. Agar tidak memberatkan guru, pelaksanaanya dapat dilakukan secara bertahap lima orang siswa, begitu seterusnya sampai seluruh siswa mendapat giliran. Hal ini dilakukan oleh gurupada waktu siswa sedang belajar.
Dalam menentukan atau membuat lembar pengamatan, perlu memperhatikan hal-hal berikut.
a. Menentukan keterampilan yang akan diamati
b. Membuat criteria penilaian untuk masing masing keterampilan.
Penilaian terhadap keterampilan proses dapat pula dilakukan dengan tes tertulis, namun tidak menjangkau semua kemampuan, karena menggunakan indera pendengaran dan perabaan tidak mungkin diliai dengan tes tertulis. Di samping itu, penilaian keterampilan proses dapat dilakukan dengan tes perbuatan, tetapi dalam hal ini diperlukan lembar pengamatan yang lebih rinci untuk menilai tingkah laku yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Conny Semmiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: PT Gramedia 1990
Sugandi Achmad, dan Haryanto.2006.Teori Pembelajaran.Semarang:UPT UNNES PRESS.
http://educare.efkipunla.net/index2.php?option=com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar